PELATNAS SEA Games
Myanmar 2013 akan digelar mulai 1 Oktober. Para atlet penghuni Pelatnas
nantinya disaring dari PON XVIII/2012 di Riau September mendatang. Mereka yang
keluar sebagai juara dan peringkat tiga besar, wajib melanjutkan pembinaan
terpusat di bawah Satlak Prima.
“Tentunya kami
tertolong dengan adanya PON dalam melakukan seleksi atlet untuk SEA Games 2013
nanti. Pada PON sendiri, saya berharap terciptanya pemecahan rekor nasional
untuk peningkatan mutu prestasi atlet nasional. Hal ini dapat membantu KONI
Pusat dan program Satlak Prima agar dapat segera memonitoring dan evaluasi
untuk pelatnas jangka pendek SEA Games,” ungkap Ketua Umum KONI Pusat, Tono
Suratman di Jakarta, Senin (27/8).
Tono menambahkan,
jumlah atlet Pelatnas SEA Games 2013 dimulai dari 150 persen. Jumlah tersebut
akan diisi oleh sekitar 1.200 atlet nasional. Jumlah tersebut berbeda dengan
Pelatnas SEA Games 2011 di Jakarta dan Palembang lalu yang dimulai dari 200
persen. Alasannya, agar proses persiapan para atlet menjadi lebih efisien dan
efektif. Mengenai SK, akan diambil berdasarkan data PON yang dinilainya sudah
akurat.
“Ke depannya, sebagai
pelajaran dan perlu digarisbawahi, tidak boleh lagi adanya keterlambatan
anggaran dan peralatan. Untuk memenangkan suatu pertandingan, segala sesuatu
persiapannya harus penuh. Dengan hasil ini, maka SK pun akan langsung dihitung
per 1 Oktober,” tegasnya.
Sementara itu di SEA
Games 2013 nanti, cabang unggulan Indonesia seperti sepatu roda dan panjat
dinding tidak dipertandingkan. Pasalnya pada SEA Games sebelumnya di Indonesia,
Merah Putih mendominasi perolehan medali emas. Hal ini mengakibatkan menurunnya
potensi medali Tanah Air untuk mempertahankan gelar juara umum.
Sedangkan mengenai
pembiayaan, Tono mengatakan sisa APBN 2012 masih mencukupi untuk mengadakan
Pelatnas. Sisa anggaran tersebut berjumlah sekitar Rp 200 miliar. Selanjutnya,
pihaknya akan tetap meminta kepada pemerintah dari APBN 2013. *tri
(Sumber Berita dari Media Go Sport edisi selasa,28 Agustus 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar